Scrap Garden Demo

CRONOSAL-Franchise adventure pasti selalu menghadirkan jalinan cerita yang menarik untuk diikuti pemainnya. Bahkan mereka rela menghabiskan waktu panjang, mengulang dari checkpoint hanya demi mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang muncul di setiap jalannya cerita. Ini menjadi kepuasan tersendiri yang tak dimiliki genre lain.

Paket demo yang disajikan diharapkan mampu memberikan gambaran tentang game ini pada versi akhir nantinya. Seorang developer indie telah memaparkan idenya lewat game berjudul Scrap Garden. Sudah terbayangkan, dari judulnya kita bisa melihat filosofi apa yang ditanamkan dalam game ini. Ya, sebuah game yang merepresentatifkan alur waktu.

Game Scrap Garden Demo ini menceritakan sebuah kota robot bernama Robo Land; kota yang dihuni oleh para robot berfigur mirip manusia. Mereka hidup layaknya manusia dengan segala aktivitasnya. Anda akan berperan sebagai Canny, sebuah robot berbentuk tabung yang tidak memiliki kemampuan apapun namun harus menghadapi petualangan yang begitu besar secara mandiri.

Di awal permainan kita bisa melihat sedikit cerita tentang Canny. Hanya sebuah robot biasa yang akan segera direparasi seperti robot lainnya. Baterai Canny dilepas dan akan diganti dengan yang baru, namun sebuah masalah terjadi.

Lengan penggerak raksasa tersebut tiba-tiba berhenti beroperasi. Semua robot menjadi nonaktif, semuanya terhenti kecuali Canny. Mengapa harus Canny? Robot tanpa kemampuan apapun? Jawaban atas pertanyaan tersebut akan Anda dapatkan setelah memainkan Scrap Garden Demo.

Sebagai game yang mengedepankan alur cerita, Scrap Garden berhasil membuat atmosfer yang realistis. Sebuah robot yang nyaris disebut rongsokan harus menghadapi dunia yang besar dengan konsekuensi kematian. Ada banyak hal yang tidak diketahui Canny, ini merupakan pekerjaan berat bagi robot mungil ini.

Dibekali kemampuan melompat dan melempar barang tampaknya sudah cukup untuk menjelajahi kota mati ini. Canny bahkan sangat rentan terhadap benturan keras. Ini sangat wajar karena Canny hanya dilapisi oleh logam berkarat. Jadi, jangan sampai Anda merusak komponen Canny.

Seperti game adventure pada umumnya, mengumpulkan 'artefak-artefak' memang bukan prioritas dalam permainan. Akan tetapi keberadaannya dapat mempengaruhi sisi gameplay. Semakin rajin Anda mengumpulkan diamond ini, maka akan lebih mudah menggapai terrain lain yang lebih menantang.

Tantangan lain yang harus dinikmati Canny adalah sesosok hewan dengan tubuh yang agak kecil dan kurang lincah. Akan tetapi dampak serangannya cukup berbahaya. Cara terbaik untuk melawan adalah melompatinya atau lebih baik menjauh.

Apresiasi tinggi patut diberikan untuk pengembang Scrap Garden berkat kualitas visual yang mumpuni untuk sebuah game yang dirancang dengan Unity Engine. Kita tahu engine ini kurang berbakat menangani grafis yang realistis. Setidaknya efek pencahayaan, partikel, dan tekstur sangat diperhatikan disini.

Petualangan dilanjutkan dengan menyusuri bagian dalam bangunan, tepatnya sebuah bangunan yang amat luas. Scrap Garden menonjolkan terrain yang variatif dan kontras namun dengan satu rasa yang sama; tua.

Di misi-misi selanjutnya keberadaan diamond tetap eksis namun jumlahnya semakin tiris. Mau tidak mau Anda harus ulet menyusuri ruangan untuk mendapatkan diamond yang lebih banyak lagi. Terkadang ada ruangan rahasia yang berisikan sejumlah diamond, namun untuk membuka ruang rahasia tersebut bukanlah perkara mudah.

Hal menarik lainnya yang dapat kita nikmati dari Scrap Garden ialah alunan backsound yang realistis. Ya, setiap terrain memiliki tema musiknya tersendiri. Walaupun demikian, semuanya tetap berpegang pada satu rasa; suasana kesendirian. Terkadang juga kita akan dikagetkan dengan sound effects khas game-game horror namun bukan berarti menghilangkan esensi Scrap Garden yang sebenarnya.

Scrap Garden menyimpan sejumlah lokasi yang makin memperkuat jalannya cerita. Anda akan dibawa ke berbagai tempat yang mungkin tidak asing bagi penikmat game adventure. Meskipun berkarakter robot, hampir setiap elemen didalamnya tidak mencerminkan teknologi yang dibuat robot.

Nampak seperti barang-barang yang dibuat oleh manusia. Mungkin ini usaha developer untuk memberikan kesan yang mudah dikenali bagi gamer.

Kesimpulannya, Scrap Garden berhasil membangun game yang berkelas lewat sentuhan yang sederhana. Game ini pantas mendapatkan predikat terbaik di kelasnya. Atmosfer kota mati sangat terasa di setiap sisi permainan. Sekumpulan tanaman liar menembus beton dan tumbuh dengan leluasa di antara logam. Partikel debu beterbangan dengan bebas hingga pencahayaan ala vintage yang mengingatkan kita pada atmosfer yang tenang.

Desain terrain dan kualitas visual yang patut diacungi dua jempol. Siapapun itu yang menciptakan Scrap Garden, ia sangat 'niat' mensimulasikan elemen grafis dengan kondisi yang sebenarnya. Bahkan tak ragu bagian terkecil seperti debu dapat kita jumpai pada timing yang tepat. Momen emosional di awal permainan amat terasa, setidaknya mampu membuat gamer paham mengenai kesendirian yang dialami Canny. Anda bisa menikmati musik dari yang mencekam hingga sangat sunyi.

Namun bukan tanpa kekurangan, Scrap Garden Demo memiliki beberapa poin yang harus diperbaiki untuk versi penuhnya yang akan dirilis di Steam. Sebut saja yang paling kentara yaitu efek blur yang tidak seimbang dengan fog. Beberapa benda juga terlihat kurang cocok untuk diletakan di kota berpenduduk robot. Bahkan di satu misi, Anda akan menemukan sebuah robot mati yang sedang buang air di WC duduk. Tidak masuk akal bukan? Keberadaan musuh tidak begitu berarti, mereka hanya mengejar dan mengigit. Cepat? Mereka lambat, bahkan tak mampu mengejar sebuah robot yang lambat juga.

Kekurangan

• Efek blur berlebihan
• Musuh kurang menantang
• Beberapa elemen yang kurang sinkron
• Minim bantuan untuk menyelesaikan misi