Nebula: Sole Survivor - Open Beta

CRONOSAL - Sisi pandang top-down banyak digunakan oleh game-game lawas yang sempat populer di beberapa negara, termasuk Indonesia. Misalnya Alien Shooter dengan spesifikasi yang cukup ramah bagi komputer low end. Namun seiring zaman akan ada peningkatan kualitas game, khususnya segi visual.

Nebula: Sole Survivor adalah game shooter bertema sci-fi yang menggabungkan elemen action dan RPG. Melalui sudut top-down view, Anda mengontrol karakter wanita bernama Ivy Howlett, seorang yang terdaftar program astronot untuk bertugas di Jupiter. Planet terbesar di tata surya ini menjadi rumah kedua bagi manusia Bumi.

Sebuah laboratorium bernama CICADA didirikan di salah satu satelit Jupiter, Europa. Sembari mengeksplorasi satelit ini, para insinyur mempelajari setiap elemen baru yang mereka temukan. Para ilmuwan berpikir mereka sendiri, namun misteri muncul. Satu per satu orang hilang, hingga tersisa Ivy. Makhluk seperti serangga raksasa memasuki laboratorium dan menerkam siapa saja dengan ganasnya.

Misi Anda adalah mencoba mengeluarkan Ivy dari satelit ini. Namun di tahap awal, Anda cukup ditantang untuk bertahan hidup sembari mencari jalan keluar dari laboratorium yang telah dikuasai sekumpulan serangga alien. Bentuknya cukup besar, memiliki struktur titik-titik yang menyala, serta pergerakannya yang begitu gesit sehingga di setiap langkah Anda harus waspada.

Lokasi dimana Anda ditempatkan sangat minim akan cahaya. Terlebih warna AI musuh yang didominasi warna gelap cenderung menyelitkan saat pertempuran. Bayangkan Anda berhadapan dengan seekor semut berukuran sebesar tubuh manusia yang bergerak cepat, sedangkan Anda hanya memiliki senjata pistol yang memiliki fire rate rendah. Ditambah lagi, mereka hadir dalam jumlah yang besar.

Secara keseluruhan, musuh dalam Nebula: Sole Survivor tidak mudah untuk dimunahkan. Bersamaan dengan itu Anda juga perlu memecahkan teka-teki, menemukan kunci demi kunci untuk membuka gerbang ke arena selanjutnya. Disarankan untuk tetap waspada ketika melangkah ke ruangan baru karena keberadaan musuh sulit diprediksi.

Versi beta yang dipublikasikan secara gratis diperuntukan sistem operasi Windows. Bug dan glitch dalam game juga masih beberapa kali ditemukan. Seringkali serangan musuh dapat menembus tembok sehingga melukai player. Keberadaan checkpoint justru sangat tidak aman, ketika baru hidup kembali malah harus berhadapan dengan musuh yang jumlahnya begitu masif.

Terlepas dari statusnya serta beberapa bug yang masih mengganggu, game ini telah memberikan gambaran awal yang menarik antusias gamer khususnya untuk genre top-down shooter. Berbalut Unreal Engine 4, kualitas grafis dieksekusi dengan baik. Tata pencahayaan diatur dengan sempurna, dikombinasikan dengan kegelapan yang mencolok. Sayangnya untuk mencapai setting ultra, Anda perlu kartu grafis kelas atas.

Kualitas audio juga tak kalah memuaskan. Khususnya bunyi mesin-mesin yang melekat di sekitar Anda, membawa suasana kian intensif. Termasuk kehadiran musuh juga bisa dideteksi dari suaranya yang khas. Menggunakan headphone dapat meningkatkan atmosfer permainan semakin nyata.

Perlu diingat bahwa versi beta tidak mempunyai akses save/load, jadi Anda hanya bisa sekali bermain dan tidak ada opsi untuk menyimpan progress permainan. Hal ini tidak perlu dijadikan ganjaran untuk menikmati Nebula: Sola Survivor, sebab gamplay yang dibawakan tidak memerlukan waktu yang lama untuk diselesaikan. Beberapa playthrough juga telah bermunculan di Youtube, memandu gamer awam untuk menyelesaikan game lebih cepat.

Nebula: Sole Survivor tengah mencari dana untuk proyek game ini sendiri. Dibutuhkan sekitar $20.000 untuk menyelesaikan game hingga dirilis ke Steam. Anda yang tergerak untuk menyumbang sedikit uang bisa mengunjungi halaman Kicstarter mereka.